PRAJA MUDA KARANA
Oleh: Kak Lanang Kuncoro
Kredit: Kak Tri Purwadi
Saat pertama kali diperkenalkan, istilah PRAMUKA bukanlah akronim dari "Praja Muda Karana". Melainkan satu kata yang diambil dari Bahasa Jawa, PARAMUKA (dilafalkan: poromuko).
Paramuka disusun dari dua kata, para (orang-orang) dan muka (wajah, depan). Secara harfiah artinya "orang yang di depan". Masih senada dengan: scout, guide, padvinder dan pandu.
Tambahan :
dari buku 75 Tahun Kepanduan/Kepramukaan "Patah Tumbuh Hilang Berganti"
Istilah "pramuka" pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada saat berpidato dalam sebuah acara PKPI (federasi kepanduan putri). Beliau menyatakan telah berdiskusi dengan Pandu Agung Sri Sultan HB IX dan muncul ide melebur organisasi kepanduan dalam satu organisasi dengan nama "pramuka". Pramuka berarti "mereka yang berada di muka".
Kemudian dalam AD/ART Gerakan Pramuka diterangkan bahwa PRAMUKA merupakan akronim dari "Praja Muda Karana". Selama ini kita sering membaca bahwa "Praja Muda Karana" dirtikan "orang muda yang berkarya". Akan tetapi secara harfiah semestinya bukan seperti itu.
Frasa "Praja Muda Karana" juga berasal dari Bahasa Jawa.
1. Praja artinya kerajaan, wilayah atau negara.
2. Muda artinya pemuda, orang muda.
3. Karana artinya melalui.
Maka "Praja Muda Karana" secara harfiah dapat diartikan "Negara yang dibangun melalui pemudanya". Jika kita perdalam, sesuai dengan janji Trisatya yang salah satunya "Menolong sesama hidup dan membangun masyarakat."
Apa yang diperbuat para pemuda tersebut untuk membangun negaranya? Tentunya dengan berkarya. Berkarya supaya dapat hidup mandiri, sehingga memiliki "energi" untuk membangun negaranya. Mungkin disinilah benang merah sehingga "Praja Muda Karana" dijabarkan sebagai "orang muda yang berkarya".
Salam Pramuka!
Selamat Memandu!
Oleh: Kak Lanang Kuncoro
Kredit: Kak Tri Purwadi
Saat pertama kali diperkenalkan, istilah PRAMUKA bukanlah akronim dari "Praja Muda Karana". Melainkan satu kata yang diambil dari Bahasa Jawa, PARAMUKA (dilafalkan: poromuko).
Paramuka disusun dari dua kata, para (orang-orang) dan muka (wajah, depan). Secara harfiah artinya "orang yang di depan". Masih senada dengan: scout, guide, padvinder dan pandu.
Tambahan :
dari buku 75 Tahun Kepanduan/Kepramukaan "Patah Tumbuh Hilang Berganti"
Istilah "pramuka" pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada saat berpidato dalam sebuah acara PKPI (federasi kepanduan putri). Beliau menyatakan telah berdiskusi dengan Pandu Agung Sri Sultan HB IX dan muncul ide melebur organisasi kepanduan dalam satu organisasi dengan nama "pramuka". Pramuka berarti "mereka yang berada di muka".
Kemudian dalam AD/ART Gerakan Pramuka diterangkan bahwa PRAMUKA merupakan akronim dari "Praja Muda Karana". Selama ini kita sering membaca bahwa "Praja Muda Karana" dirtikan "orang muda yang berkarya". Akan tetapi secara harfiah semestinya bukan seperti itu.
Frasa "Praja Muda Karana" juga berasal dari Bahasa Jawa.
1. Praja artinya kerajaan, wilayah atau negara.
2. Muda artinya pemuda, orang muda.
3. Karana artinya melalui.
Maka "Praja Muda Karana" secara harfiah dapat diartikan "Negara yang dibangun melalui pemudanya". Jika kita perdalam, sesuai dengan janji Trisatya yang salah satunya "Menolong sesama hidup dan membangun masyarakat."
Apa yang diperbuat para pemuda tersebut untuk membangun negaranya? Tentunya dengan berkarya. Berkarya supaya dapat hidup mandiri, sehingga memiliki "energi" untuk membangun negaranya. Mungkin disinilah benang merah sehingga "Praja Muda Karana" dijabarkan sebagai "orang muda yang berkarya".
Salam Pramuka!
Selamat Memandu!
No comments:
Post a Comment